Rasa sayang yang tak pernah terungkap

|
"Jangan! aku mohon jangan palingkan wajahmu lagi.." namun kata-kata ini hanya terucap dalam batin ku saja. kenapa? jangan tanya kenapa dan apa alasannya, siapa yang tak mengenal aku? pecundang dengan wajah bodoh yang selalu saja mendapat makian dari mereka, aku yang selalu saja di kucilkan dari peradaban di sekolah sialan ini. mana mungkin aku memiliki nyali untuk mengatakan apa yang aku ingin ucapkan kepadanya? Jangan bertingkah bodoh!.
dia adalah primadona di sekolah ini, pasti banyak laki-laki yang lebih keren dan macho yang memiliki perasaan yang sama seperti perasaanku kepadanya, hal ini selalu saja membuatku putus asa..andai saja tuhan mau sedikit memberikan keajaibannya kepadaku, hal yang pertama aku minta adalah keajaiban tuhan agar ia mau memperbaiki kehidupanku yang sekarang untuk menjadi seperti anak lelaki normal lainnya, dan bisa mendapatkan kesempatan untuk sekedar say hai atau berbincang dengan dia.. dia yang selama ini selalu aku rindu, dia yang selama ini ada dan menari dalam pikiranku.. oh tuhan..

Tak terhitung sudah berapa banyak hal konyol yang aku lakukan hanya untuk sekedar menikmati indah senyumnya, berapa banyak hal bodoh yang aku lakukan hanya untuk memandang setiap inci bentuk tubuhnya..

matanya yang kecoklatan berbinar setiap kali dia mengedipkan mata..
bibirnya yang merah merona dan terlihat begitu indah ketika ia mengembangkan senyumnya..
kakinya yang jenjang.. lengan dan jemarinya yang andai saja dapat aku sentuh..

Teringat kembali saat kali pertama aku bertemu dengan dia. hari itu hari sabtu, hari di mana kegiatan ekstrakulikuler sekolah di berlakukan bersamaan, saat itu aku masih duduk di kelas 1 smp, tampang polos bermodalkan di sebuah kelas di lantai dua gedung sekolah. saat itu dia mengenakan seragam putih biru dengan bandu biru berhias pita dengan warna yang sama dengan rok yang dia kenakan. dia begitu manis dan manja, jaket coklat polos membuatnya terlihat lebih hangat.
selama pelajaran berlangsung, aku hanya diam mematung memandangi bidadari tanpa sayap itu duduk tepat di samping kiriku. saat itu aku bisa menatap wajahnya dengan jelas.. aku bisa menghirup aroma parfumnya yang lembut..oh tuhan.. is she an angel?
perasaan ku saat itu sungguh membuatku bingung, tersesat seakan tak tau arah yang di tuju, tenggelam, seakan aku tenggelam begitu dalam..dan aku rasa aku jatuh cinta.. ya, untuk pertama kalinya aku merasakan indahnya jatuh cinta..

Hebatnya lagi, perasaan itu masih membekas sampai saat ini..detik ini..tercetak jelas di ulu hati seakan tak terhapuskan. di semester akhir menuju kelulusan, aku masih saja tetap memikirkannya, rasa cinta selama 6 tahun yang ku pendam sia-sia..rasa sayang yang tak pernah terungkap.. haruskah aku terus menyimpannya? entahlah, kurasa lebih baik begini, lebih baik tidak ada orang yang mengetahui. tetap diam dan memandangimu dari sini, aku menikmatinya meski harus terasa begitu menusuk ketika ada orang lain yang menyatakan cinta kepadanya..

Suatu hari nanti kita pasti bisa berjumpa, pada waktu yang tepat dan keadaan yang berbeda..
saat aku menjadi lebih baik dan memiliki segalanya..



Rasa sayang yang tak pernah terungkap
                                                                                             Galuh Ginanjar

0 komentar:

Posting Komentar