• Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi
banyak sekali keuntungan dari penerapan sistem desentralisasi ini dimana
pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber daya alam yang
dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki telah
dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan
meningkat. Seperti yang diberitakan pada majalah Tempo Januari 2003
“Desentralisasi: Menuju Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis Komunitas
Lokal”
.
.
Tetapi, penerapan
sistem ini membukan peluang yang sebesar-besarnya bagi pejabat daerah (pejabat
yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN. Seperti yang dimuat pada majalah
Tempo Kamis 4 November 2004 (www.tempointeraktif.com) “Desentralisasi Korupsi
Melalui Otonomi Daerah”.
“Setelah Gubernur
Nanggroe Aceh Darussalam, resmi menjadi tersangka korupsi pembelian genset
senilai Rp 30 miliar, lalu giliran Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakar resmi
sebagai tersangka kasus korupsi anggaran dewan dalam APBD 2002 sebesar Rp 6,4
miliar, oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Dua kasus korupsi menyangkut
gubernur ini, masih ditambah hujan kasus korupsi yang menyangkut puluhan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di berbagai wilayah di Indonesia, dengan
modus mirip: menyelewengkan APBD”.
Berikut ini
beberapa modus korupsi di daerah :
1. Korupsi
Pengadaan Barang dengan modus :
a.
Penggelembungan (mark up) nilai barang dan jasa dari harga pasar.
b. Kolusi dengan
kontraktor dalam proses tender.
2. Penghapusan
barang inventaris dan aset negara (tanah) dengan modus :
a. Memboyong
inventaris kantor untuk kepentingan pribadi.
b. Menjual
inventaris kantor untuk kepentingan pribadi.
3. Pungli
penerimaan pegawai, pembayaran gaji, keniakan pangkat, pengurusan pensiun dan
sebagainya.
Modus : Memungut
biaya tambahan di luar ketentuan resmi.
4. Pemotongan
uang bantuan sosial dan subsidi (sekolah, rumah ibadah, panti asuhan dan jompo)
dengan modus :
a. Pemotongan
dana bantuan sosial.
b. Biasanya
dilakukan secara bertingkat (setiap meja).
5. Bantuan fiktif
Modus : Membuat
surat permohonan fiktif seolah-olah ada bantuan dari pemerintah ke pihak luar.
6. Penyelewengan
dana proyek dengan modus :
a. Mengambil dana
proyek pemerintah di luar ketentuan resmi.
b. Memotong dana
proyek tanpa sepengtahuan orang lain.
7. Proyek fiktif
fisik
Modus : Dana
dialokasikan dalam laporan resmi, tetapi secara fisik proyek itu nihil.
8. Manipulasi
hasil penerimaan penjualan, penerimaan pajak, retribusi dan iuran dengan modus
:
a. Jumlah riil
penerimaan penjualan, pajak tidak dilaporkan.
b. Penetapan
target penerimaan.
• Segi Sosial
Budaya
Dengan diadakannya desentralisasi, akan
memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu daerah. Karena dengan diterapkannya
sistem desentralisasi ini pemerintahan daerah akan dengan mudah untuk
mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut. Bahkan kebudayaan
tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah lain. Yang
nantinya merupakan salah satu potensi daerah tersebut.
Sedangkan dampak
negatif dari desentralisasi pada segi sosial budaya adalah masing- masing
daerah berlomba-lomba untuk menonjolkan kebudayaannya masing-masing. Sehingga,
secara tidak langsung ikut melunturkan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia itu sendiri.
• Segi Keamanan
dan Politik
Dengan diadakannya desentralisasi merupakan
suatu upaya untuk mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, karena dengan
diterapkannya kebijaksanaan ini akan bisa meredam daerah-daerah yang ingin
memisahkan diri dengan NKRI, (daerah-daerah yang merasa kurang puas dengan
sistem atau apa saja yang menyangkut NKRI). Tetapi disatu sisi desentralisasi
berpotensi menyulut konflik antar daerah. Sebagaimana pada artiket Asian Report
18 juli 2003 ”Mengatur Desentralisasi Dan Konflik Disulawesi Selatan”
”……………..Indonesia
memindahkan kekuasaannya yang luas ke kabupaten-kabupaten dan kota-kota –
tingkat kedua pemerintahan daerah sesudah provinsi – diikuti dengan pemindahan
fiskal cukup banyak dari pusat. Peraturan yang mendasari desentralisasi juga
memperbolehkan penciptaan kawasan baru dengan cara pemekaran atau penggabungan
unit-unit administratif yang eksis. Prakteknya, proses yang dikenal sebagai
pemekaran tersebut berarti tidak bergabung tetapi merupakan pemecahan secara
administratif dan penciptaan beberapa provinsi baru serta hampir 100 kabupaten
baru.
Dengan beberapa dari kabupaten itu
menggambarkan garis etnis dan meningkatnya ekonomi yang cepat bagi politik
daerah, ada ketakutan akan terjadi konflik baru dalam soal tanah, sumber daya
atau perbatasan dan adanya politisi lokal yang memanipulasi ketegangan untuk
kepentingan personal. Namun begitu, proses desentralisasi juga telah
meningkatkan prospek pencegahan dan manajemen konflik yang lebih baik melalui
munculnya pemerintahan lokal yang lebih dipercaya……..”
Dibidang politik, dampak positif yang didapat
melalui desentralisasi adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang
berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari
pemerintahan di pusat. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah lebih aktif dalam
mengelola daerahnya.
Tetapi, dampak negatif yang terlihat dari
sistem ini adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya
mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk
keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk
dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
1 komentar:
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Posting Komentar